Pengamatan berkelanjutan selama dua hari penuh berhasil memastikan profil orbit asteroid 2012 XE54. Asteroid ini beredar mengelilingi Matahari dalam orbit lonjongnya dengan perihelion 0,85 SA, aphelion 3,05 SA, inklinasi orbit 8,5 derajat, eksentrisitas orbit 0,565 dan periode revolusi 2,72 tahun (SA = satuan astronomi, 1 SA = 150 juta km). Dengan demikian asteroid ini beredar di antara orbit Venus dan orbit Jupiter sehingga termasuk asteroid kelas Apollo. Namun begitu bidang orbit asteroid ini membentuk sudut 8,5 derajat terhadap ekliptika. Jika dianggap menyerupai bola, diameter asteroid ini sekitar 35 m alias sedikit lebih besar dari bus.
Gerhana
Simulasi dengan software Starry Night menunjukkan lintasan asteroid 2012 XE54 melewati kerucut bayangan utama (umbra) Bumi pada 11 Desember 2012. Sehingga asteroid bakal mengalami gerhana, tepatnya antara pukul 08:30 hingga 09:06 WIB. Dari permukaan asteroid 2012 XE54 maka akan terlihat fenomena Gerhana Matahari sebagian dimana cakram Matahari perlahan-lahan ditutupi bulatan Bumi namun tidak sepenuhnya. Dan sebaliknya dari permukaan Bumi yang dalam kondisi malam, asteroid ini mendadak meredup hingga kemudian mendadak terang kembali kala gerhana usai.Observasi memperlihatkan gerhana asteroid tersebut benar-benar terjadi. Observasi dari Great Shefford (Inggris) menunjukkan pada saat menjelang gerhana, asteroid 2012 XE54 telah 40 kali lebih terang dibanding saat pertama kali ditemukan. Namun begitu gerhana terjadi, tingkat terang asteroid 2012 XE54 langsung anjlok setaraf saat pertama kali ditemukan.
Gambar 2. Cakram Matahari tertutupi oleh bulatan Bumi sebagaimana dilihat dari asteroid 2012 XE54 yang diambil dari simulasi Starry Night. Sumber : Sudibyo, 2012. |
No comments:
Post a Comment